
Sesak Napas Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya
Pernah merasa terbangun di malam hari dengan dada yang terasa berat ataupun napas yang tersengal‑sengal? Kondisi ini bukan sekadar gangguan tidur biasa, dengan banyak orang yang mengalami sesak napas saat tidur tanpa menyadarinya. Gangguan ini bisa mengindikasikan adanya masalah yang lebih serius di saluran pernapasan atau jantung. Artikel ini akan mengulas sejumlah penyebab umum, faktor risiko, dan bagaimana Anda bisa mengenali situasi yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Penyebab Utama Sesak Napas Saat Tidur
Salah satu penyebab paling umum adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA), yaitu kondisi di mana saluran napas atas secara berkali‑kali terhalang saat seseorang tidur, baik secara penuh (apnea) maupun sebagian (hipopnea). Saat saluran napas tersumbat, oksigen dalam darah bisa menurun, diikuti dengan bangun mendadak untuk mengambil napas, yang membuat Anda terbangun dengan sensasi sesak napas.
Faktor risiko OSA termasuk kelebihan berat badan, lingkar leher yang besar, kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol sebelum tidur, serta posisi tidur terlentang. Maka dari itu, saat Anda mengalami sesak napas saat tidur, OSA adalah salah satu yang wajib dipertimbangkan.
Faktor Lain yang Memicu Sesak Napas Saat Tidur
Selain OSA, ada beberapa faktor lain yang juga bisa membuat Anda mengalami gangguan bernapas ketika tidur:
1. Kondisi jantung
Gangguan seperti gagal jantung atau regurgitasi katup dapat menyebabkan akumulasi cairan di paru‐paru saat berbaring, sehingga timbul sesak napas.
2. Penyakit paru
Orang dengan asma atau PPOK bisa merasakan peningkatan sesak ketika tidur karena perubahan pola napas atau posisi tidur.
3. Posisi tidur dan gaya hidup
Tidur terlentang, atau tidur setelah konsumsi alkohol atau obat penenang, dapat memperburuk kelenturan otot saluran napas atas, sehingga memperparah gejala sesak napas.
4. Hidung tersumbat atau alergi
Karena pernapasan melalui hidung terganggu, otomatis saluran napas atas harus bekerja lebih berat dan bisa menimbulkan sensasi ‘tercekik’.

Kenali Tanda‐Tanda yang Perlu Diwaspadai
Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sesak napas saat tidur bukan hanya karena kelelahan biasa:
- Terbangun dengan napas tercekat atau merasa seperti hendak mati lemas.
- Mendengkur sangat keras, atau ada saksi yang melihat Anda berhenti bernapas saat tertidur.
- Merasa ngantuk berat atau tidak segar di pagi hari, meskipun tidur cukup lama.
- Timbul pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki (menunjuk ke masalah jantung atau pembuluh).
Pencegahan dan Penanganan Awal
Beberapa langkah sederhana namun efektif untuk meringankan sesak napas saat tidur antara lain:
- Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan, dengan ini terbukti membantu OSA.
- Hindari alkohol dan obat penenang menjelang tidur yang bisa melemahkan otot saluran napas.
- Ubah posisi tidur menjadi miring daripada terlentang.
- Pastikan hidung tidak tersumbat, dengan gunakan humidifier atau obat dekongestan jika perlu.
- Bila Anda menduga OSA, segera lakukan pemeriksaan profesional seperti polisomnografi untuk diagnosis yang tepat.
Kesimpulan
Sesak napas saat tidur adalah gejala yang tidak boleh dianggap remeh. Kondisi ini bisa mengarah ke gangguan serius seperti OSA, penyakit jantung, atau masalah paru. Dengan mengenali tanda‑tanda tertentu, memperbaiki gaya hidup, dan mencari pemeriksaan medis tepat waktu, Anda bisa mencegah dampak jangka panjang yang merugikan.
Untuk yang ingin mempelajari berbagai hal terkait kesehatan, STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459252/
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleep-apnea/symptoms-causes/syc-20377631
Tag:sesak napas, tidur
