
Keracunan Makanan? Inilah Pertolongan Pertamanya
Makanan yang tak higienis, tidak dimasak dengan benar, atau terkontaminasi mikroba bisa menyebabkan bahaya serius bagi kesehatan. Saat orang mengalami keracunan makanan, reaksi tubuh bisa muncul cepat atau kadang agak terlambat, tergantung penyebabnya. Penting sekali mengetahui gejala awal dan cara melakukan pertolongan pertama agar tidak sampai terjadi komplikasi berat. Artikel ini akan membahas apa itu keracunan makanan, tanda-tandanya, apa yang harus dilakukan segera, serta kapan harus ke fasilitas medis.
Keracunan Makanan: Pengertian dan Penyebabnya
Keracunan makanan adalah kondisi ketika seseorang mengalami gangguan pencernaan atau penyakit setelah menelan makanan atau minuman yang mengandung racun biologis, toksin mikroba, parasit, virus, atau bahan kimia berbahaya. Penyebab umum termasuk bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Staphylococcus aureus; virus seperti norovirus; parasit; dan kontaminasi silang makanan atau penyimpanan yang buruk.
Sering juga karena makanan tidak dimasak cukup matang atau disimpan dalam suhu tidak aman. Sumber resmi menyebutkan bahwa perawatan utama untuk keracunan makanan umumnya tergantung pada mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah dan diare.
Gejala Keracunan Makanan yang Perlu Diwaspadai
Gejala keracunan makanan bisa muncul dalam hitungan jam hingga beberapa hari setelah konsumsi makanan tercemar. Beberapa gejala yang sering muncul:
- Mual dan muntah berkali-kali.
- Diare, bisa menjadi cair, dan kadang berdarah tergantung penyebabnya.
- Kram perut dan rasa sakit di perut, disertai kram otot atau kram perut.
- Demam ringan sampai tinggi, menggigil atau merasa tidak enak badan.
- Dehidrasi: tanda-tandanya antara lain mulut kering, haus berlebihan, sedikitnya buang air kecil, urine gelap, pusing atau lemah.
Pertolongan Pertama Bila Mengalami Keracunan Makanan
Langkah cepat dan tepat bisa sangat membantu. Berikut tips pertolongan pertama yang direkomendasikan:
1. Istirahat dan hentikan konsumsi makanan/minuman yang dicurigai
Bila merasa tidak enak setelah makan sesuatu, segera berhenti mengonsumsi makanan/minuman tersebut. Istirahat di tempat yang nyaman dan bersih.
2. Ganti cairan dan elektrolit yang hilang
Minum banyak air putih, oral ion cair (ORS) apabila tersedia, atau minuman elektrolit. Bila muntah terlalu sering, minum sedikit-sedikit tapi sering agar tidak memicu mual lebih lanjut. Hindari minuman berkafein atau mengandung alkohol karena bisa memperparah dehidrasi.
3. Makanan ringan yang mudah dicerna
Setelah muntah reda, bisa mencoba makanan ringan yang lembut seperti bubur, nasi biasa, pisang, roti tawar, atau sup bening. Hindari makanan pedas, berminyak, susu berlemak, atau makanan berat saat kondisi masih rentan.
4. Penggunaan obat simtomatik dengan hati-hati
Bila diare sangat mengganggu dan tidak ada demam tinggi atau darah dalam tinja, beberapa obat over-the-counter untuk diare bisa dipertimbangkan. Namun, jangan gunakan obat diare jika terdapat demam tinggi atau tinja berdarah tanpa konsultasi medis.
5. Jaga kebersihan dan hindari penyebaran
Cuci tangan dengan sabun setelah ke kamar mandi dan sebelum makan, cuci peralatan makan dan permukaan dapur. Jangan membagi peralatan makan dengan orang lain bila salah satu sedang sakit.

Kapan Harus ke Fasilitas Kesehatan
Ada kondisi di mana keracunan makanan memerlukan penanganan medis segera:
Muntah terus-menerus sehingga tidak bisa mempertahankan cairan.
- Diare sangat berat, berdarah, atau berlangsung lebih dari 3 hari.
- Demam tinggi (misalnya di atas 38-39 °C) disertai kedinginan hebat.
- Tanda-dehidrasi berat: kebingungan, limpuh, tidak bisa buang air kecil, kulit sangat kering, atau air seni sangat sedikit dan gelap.
- Kelompok rentan: bayi, lansia, orang dengan sistem imun lemah, atau jika kamu sedang hamil.
Kesimpulan
Keracunan makanan adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh terpapar makanan atau minuman yang tercemar, mengakibatkan muntah, diare, kram perut, demam, dan risiko dehidrasi. Pertolongan pertama sangat penting, meliputi istirahat, penggantian cairan dan elektrolit, konsumsi makanan ringan yang mudah dicerna, dan berhati-hati dalam penggunaan obat. Bila gejala berat muncul atau korban termasuk dalam kelompok rentan, segera cari pelayanan medis. Penanganan cepat dan tepat sangat menentukan agar tidak terjadi komplikasi seperti dehidrasi berat atau kerusakan organ.
Bagi yang ingin menguasai seluk-beluk keracunan makanan mulai dari identifikasi mikroba, pengendalian mutu pangan, hingga pertolongan pertama yang efektif, ilmu gizi adalah salah satu jurusan yang sangat relevan sehingga S1 gizi Balikpapan bisa jadi pilihan, terutama di STIKes Husada Borneo. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/food-poisoning/treatment
https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-food-borne-illness/basics/art-20056689
https://www.cdc.gov/food-safety/signs-symptoms/index.html
https://www.fda.gov/food/consumers/what-you-need-know-about-foodborne-illnesses
https://www.sja.org.uk/first-aid-advice/food-poisoning/
https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/12201/9385/22407
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/hitech/article/download/7532/pdf