
Apa Itu Menganalisis? Pelajari Tekniknya Dengan Tepat!
Apa itu menganalisis sering kali terdengar dalam pembelajaran atau pekerjaan, tapi belum tentu semua orang benar-benar memahami makna dan tekniknya.
Kemampuan analisis tidak hanya berguna di ruang kelas, tapi juga di dunia kerja. Termasuk di bidang kesehatan, bisnis, hingga teknologi informasi.
Apa Itu Menganalisis?
Secara sederhana, menganalisis berarti memecah sesuatu menjadi bagian-bagian kecil untuk memahami struktur, makna, atau fungsinya. Tujuan utama dari analisis adalah menemukan hubungan, pola, atau akar masalah yang mungkin tersembunyi dalam sebuah informasi atau situasi.
Dalam dunia akademik, kemampuan ini digunakan untuk memahami teks, data, atau fenomena tertentu agar diperoleh kesimpulan yang logis.
Bagaimana Cara Melakukan Analisis?
Setiap analisis membutuhkan pendekatan sistematis. Tidak sekadar membaca atau melihat, tapi benar-benar menelaah dari berbagai sudut.
Pengantar ini akan membahas beberapa teknik yang dapat membantumu meningkatkan keterampilan menganalisis secara tepat dan efektif.
1. Membaca Aktif dan Fokus
Langkah awal analisis adalah membaca atau mengamati informasi secara menyeluruh. Fokuskan perhatian pada struktur, isi, dan konteks.
Jangan hanya menerima informasi secara pasif. Ajukan pertanyaan seperti: “Mengapa ini penting?” atau “Apa maksud dari bagian ini?”
2. Mengidentifikasi Komponen Utama
Setelah memahami isi umum, pecah informasi menjadi bagian-bagian kecil. Identifikasi siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
Komponen ini membantu menemukan hubungan sebab-akibat dan menyusun alur logis dari suatu peristiwa atau informasi.
3. Menemukan Pola dan Hubungan
Teknik ini berguna untuk analisis data atau teks panjang. Perhatikan apakah ada pengulangan, perbandingan, atau kontradiksi.
Pola sering menjadi kunci dalam mengungkap makna tersembunyi atau pesan penting dari data yang terlihat biasa.

4. Menggunakan Kerangka Teori
Dalam konteks akademik, teori atau pendekatan tertentu dapat menjadi alat bantu untuk menganalisis. Misalnya pendekatan SWOT dalam manajemen.
Kerangka ini membantu agar analisis tidak subjektif, melainkan berdasarkan logika yang teruji dan bisa dipertanggungjawabkan.
5. Menyimpulkan Secara Objektif
Analisis harus diakhiri dengan kesimpulan yang didukung data atau argumen yang kuat. Hindari opini pribadi tanpa dasar yang jelas.
Simpulan yang baik biasanya menjawab pertanyaan awal sekaligus menawarkan solusi atau sudut pandang baru.
6. Melatih dengan Studi Kasus
Salah satu cara terbaik untuk mengasah kemampuan analisis adalah melalui studi kasus. Teknik ini digunakan dalam banyak penelitian.
Seperti yang dilakukan oleh BE Gultom (2018) pada penelitiannya di sebuah sekolah di Tebing Tinggi. Ia menemukan bahwa penggunaan metode teknik analisis deskriptif kualitatif berdampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
7. Konsisten Berlatih
Analisis bukan bakat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa diasah. Semakin sering kamu menganalisis berbagai situasi, semakin tajam kemampuanmu.
Gunakan kesempatan sehari-hari untuk menganalisis berita, film, bahkan masalah kecil di sekitar.
Memahami apa itu menganalisis bukan hanya soal definisi, tapi soal penerapan nyata dalam berpikir dan mengambil keputusan.
Kemampuan analisis sangat dibutuhkan di berbagai bidang, termasuk dalam pengelolaan data kesehatan dan informasi medis. Jika kamu tertarik berkarier di bidang ini, pendidikan formal sangat membantu.
STIKes Husada Borneo menyediakan program manajemen informasi kesehatan Kalsel yang mendukung pengembangan kemampuan berpikir analitis berbasis data, teknologi, dan kesehatan masyarakat.
Temukan informasi pendaftaran serta pilihan program studi di stikeshb.ac.id, atau dapatkan informasi menarik lainnya dengan follow Instagram @stikeshb.
Sumber:
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/article/download/11678/10447