
Penyebab Muntah pada Anak: Peran Gizi dalam Pencegahannya
Penyebab muntah pada anak bisa beragam, mulai dari hal ringan hingga kondisi medis serius. Orang tua perlu peka membedakan mana yang butuh perhatian cepat dan mana yang bisa ditangani di rumah.
Selain penanganan, langkah pencegahan juga penting. Salah satunya adalah menjaga asupan gizi anak agar daya tahan tubuhnya tetap kuat.
Faktor Penyebab Muntah yang Perlu Diwaspadai
Muntah bukanlah penyakit, tapi gejala dari sesuatu yang sedang terjadi dalam tubuh anak. Berikut beberapa penyebab muntah yang umum terjadi.
1. Infeksi Saluran Cerna
Infeksi virus seperti rotavirus adalah penyebab muntah yang paling sering pada anak. Gejalanya bisa disertai diare, demam, dan lemas.
2. Keracunan Makanan
Makanan yang tidak higienis atau sudah basi bisa menimbulkan reaksi tubuh berupa muntah. Biasanya muncul cepat setelah makanan dikonsumsi.
3. Mabuk Perjalanan
Beberapa anak lebih sensitif terhadap gerakan kendaraan. Mabuk perjalanan bisa memicu rasa mual dan muntah saat naik mobil, bus, atau kapal.
4. Refluks Asam Lambung
Pada bayi dan balita, otot kerongkongan belum kuat sepenuhnya. Hal ini bisa menyebabkan isi lambung naik kembali dan dimuntahkan.
5. Alergi atau Intoleransi Makanan
Reaksi alergi terhadap susu sapi, telur, atau gluten bisa muncul sebagai muntah. Intoleransi laktosa juga bisa menimbulkan gejala serupa.
6. Stres atau Kecemasan
Faktor psikologis juga bisa memicu muntah, terutama saat anak menghadapi tekanan seperti masuk sekolah atau lingkungan baru.

Peran Gizi dalam Pencegahan
Pola makan sehat bukan hanya penting untuk tumbuh kembang anak, tapi juga dapat membantu mencegah berbagai penyebab muntah.
Asupan gizi seimbang membantu meningkatkan sistem imun anak. Nutrisi seperti vitamin A, C, dan E serta zinc dan protein berperan menjaga daya tahan tubuh.
Makanan tinggi serat seperti buah dan sayur mendukung pencernaan yang sehat. Ini bisa mengurangi risiko sembelit, refluks, dan infeksi usus.
Anak perlu cukup cairan, terutama air putih. Dehidrasi membuat tubuh lebih rentan terhadap iritasi lambung yang memicu mual dan muntah.
Hindari pemberian makanan yang tinggi lemak atau terlalu pedas. Sistem pencernaan anak belum sekuat orang dewasa dan mudah terganggu oleh makanan seperti itu.
Perhatikan kebersihan makanan, mulai dari cara penyimpanan, pengolahan, hingga penyajian. Kebersihan mencegah kontaminasi bakteri dan virus penyebab infeksi.
Jika anak punya alergi makanan, penting membaca label dan menghindari bahan pemicu. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter anak bisa membantu menentukan diet yang tepat.
Pola makan teratur juga berperan penting. Jangan biarkan anak terlalu lapar atau kekenyangan karena bisa memicu ketidakseimbangan asam lambung.
Kesimpulannya, memahami penyebab muntah dan memperhatikan faktor gizi bisa jadi langkah efektif dalam pencegahan. Gizi bukan hanya soal makan, tapi juga tentang perlindungan tubuh sejak dini.
Bila kamu tertarik mendalami peran gizi dalam kesehatan anak dan keluarga, kamu bisa mulai dari pendidikan yang tepat. Program Studi S1 Gizi Balikpapan, STIKes Husada Borneo membuka peluang bagi kamu untuk belajar langsung dari tenaga ahli dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Kunjungi situs stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb untuk mendapatkan informasi lengkap tentang pendaftaran!
Sumber: http://pediatricfkuns.ac.id/data/ebook/156_Muntah.pdf