
Radioterapi vs Kemoterapi: Kenali Perbedaannya!
Radioterapi adalah salah satu bentuk penanganan kanker yang sering digunakan bersama metode lain seperti pembedahan dan kemoterapi. Meski keduanya sering disebut bersamaan, ternyata radioterapi dan kemoterapi memiliki perbedaan mendasar, baik dari cara kerja hingga efek sampingnya.
Memahami perbedaan ini penting, karena pengobatan kanker sangat bersifat individual. Setiap pasien memiliki kondisi yang unik dan memerlukan pendekatan yang berbeda.
Apa Itu Radioterapi dan Kemoterapi?
Dalam dunia medis, pengobatan kanker umumnya terbagi menjadi tiga: pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi. Ketiganya dikenal sebagai terapi modalitas, yaitu pendekatan pengobatan yang dikombinasikan secara selektif berdasarkan kondisi pasien (Clive R.G., 2020).
Menurut Martin LJ. (2023)Radioterapi adalah penggunaan gelombang energi tinggi seperti sinar-X untuk menghancurkan sel kanker. Tujuan utamanya menghancurkan tumor tanpa merusak terlalu banyak sel sehat di sekitarnya. Radioterapi sering digunakan sebagai terapi tunggal atau digabungkan dengan operasi dan kemoterapi.
Sementara itu, menurut Amjad (2023) kemoterapi adalah pemberian obat melalui jalur oral maupun intravena yang bertujuan menghentikan pertumbuhan sel kanker. Karena bersifat sistemik, kemoterapi dapat mencapai sel kanker yang telah menyebar ke berbagai bagian tubuh.
Perbedaan Radioterapi vs Kemoterapi
Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahannya. Berikut penjelasan untuk memahami perbedaan keduanya secara praktis:
1. Cara Kerja
Radioterapi bekerja secara lokal, hanya menargetkan bagian tubuh tertentu tempat tumor berada. Gelombang radiasi diarahkan langsung ke tumor untuk menghancurkan atau merusaknya.
Sebaliknya, kemoterapi bersifat sistemik. Obat masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Ini berguna untuk menangani kanker yang telah menyebar luas.
2. Efektivitas terhadap Metastasis
Radioterapi lebih efektif untuk tumor yang belum menyebar atau untuk mengurangi ukuran tumor sebelum operasi.
Kemoterapi menjadi pilihan utama ketika kanker telah bermetastasis. Karena efeknya menyeluruh, ia bisa menjangkau sel kanker di berbagai tempat.

3. Waktu dan Lama Pengobatan
Radioterapi biasanya diberikan dalam beberapa sesi selama beberapa minggu. Jadwalnya tergantung pada jenis dan lokasi kanker.
Kemoterapi dilakukan dalam siklus, biasanya beberapa hari pemberian obat lalu diikuti masa istirahat, dan bisa berlangsung selama beberapa bulan.
4. Efek Samping
Radioterapi adalah terapi yang cenderung menyebabkan efek samping lokal seperti kulit kemerahan, kelelahan, atau iritasi di area penyinaran.
Kemoterapi dapat menimbulkan efek seperti mual, rambut rontok, penurunan daya tahan tubuh, karena menyerang sel sehat yang cepat membelah.
5. Tujuan Penggunaan
Radioterapi bisa digunakan untuk menyembuhkan, mengontrol, atau meringankan gejala kanker. Misalnya untuk mengurangi nyeri akibat tekanan tumor.
Kemoterapi digunakan untuk menghentikan pertumbuhan kanker, memperkecil ukuran tumor sebelum operasi, atau membunuh sisa sel setelah pembedahan.
Dalam banyak kasus, pengobatan kanker bukan hanya satu jenis terapi. Terapi kombinasi seperti operasi lalu dilanjutkan radioterapi dan kemoterapi juga sering digunakan. Hal ini bertujuan meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi risiko kekambuhan.
Pemilihan metode sangat bergantung pada diagnosis, jenis kanker, stadium, serta kondisi umum pasien. Maka penting untuk berkonsultasi secara mendalam dengan tim medis.
Ingin memahami lebih jauh dunia medis dan pencatatan klinis pasien kanker? Tertarik menekuni karier kesehatan yang berdampak langsung bagi masyarakat? Program rekam medis Pontianak, STIKes Husada Borneo membuka peluang bagi kamu untuk menjadi tenaga kesehatan yang andal dan profesional di era digital.
Kunjungi stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi pendaftaran!
Sumber: https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOTING/article/download/9986/7121/