
Vegan vs Vegetarian: Mana yang Cocok untuk Gaya Hidupmu?
Vegan vs vegetarian sering disalahartikan sebagai pola makan yang sama. Padahal, keduanya punya perbedaan prinsip dan praktik yang cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai mahasiswa yang mulai sadar akan pentingnya pola makan sehat dan dampaknya terhadap lingkungan, memahami perbedaan vegan dan vegetarian bisa membantumu menentukan pilihan yang paling sesuai untuk diterapkan.
Apa Itu Vegan dan Vegetarian?
Menurut American Dietetic Association, vegetarian adalah orang yang tidak makan daging, unggas, makanan laut, atau produk yang mengandung unsur-unsur tersebut. Pola makan vegetarian memiliki beberapa variasi.
Lacto vegetarian masih mengonsumsi produk susu. Ovo vegetarian tetap makan telur. Lacto-ovo vegetarian mengombinasikan keduanya. Semua jenis ini tidak mengonsumsi daging atau ikan sama sekali.
Sementara vegan menolak semua jenis produk hewani, termasuk susu, telur, madu, hingga gelatin. Vegan tidak hanya menghindari makanan hewani, tetapi juga produk turunan dalam berbagai bentuk lainnya.
Jadi, perbedaan utama antara vegan vs vegetarian terletak pada sejauh mana mereka menghindari produk yang berasal dari hewan, baik dalam konsumsi maupun penggunaan sehari-hari.

Vegan vs Vegetarian: Mana yang Cocok?
Vegan dan vegetarian sama-sama mengurangi konsumsi hewani. Namun pilihan ini tergantung pada alasan pribadi, kesehatan, etika, atau lingkungan. Berikut beberapa pertimbangan sebelum memilih.
1. Komitmen Etis
Vegan umumnya memilih pola ini karena kepedulian pada hak hewan. Mereka menolak semua bentuk eksploitasi terhadap hewan, termasuk untuk hiburan dan pakaian.
2. Gaya Hidup Menyeluruh
Veganisme lebih dari sekadar pola makan. Banyak vegan tidak memakai produk berbahan kulit, wol, suede, atau sutra, dan menghindari kosmetik hasil uji hewan.
3. Aktivisme dan Prinsip Hidup
Vegan etis menjauhi tempat seperti sirkus, kebun binatang, rodeo, hingga pacuan kuda. Mereka menolak semua bentuk hiburan berbasis hewan.
4. Dampak Lingkungan
Veganisme dianggap lebih ramah lingkungan. Produksi makanan nabati cenderung lebih hemat energi, air, dan lahan, serta mengurangi jejak karbon.
5. Fleksibilitas untuk Pemula
Vegetarian bisa jadi pilihan awal yang lebih fleksibel. Tanpa perubahan drastis, kamu tetap dapat mengurangi konsumsi daging secara signifikan.
6. Kesehatan dan Nutrisi
Baik vegan maupun vegetarian perlu perhatian khusus terhadap asupan protein, zat besi, vitamin B12, kalsium, dan omega-3 agar tubuh tetap seimbang.
7. Tantangan Sosial
Vegan bisa kesulitan dalam lingkungan yang belum ramah pilihan makan berbasis nabati. Vegetarian cenderung lebih mudah menyesuaikan diri secara sosial.
Vegan vs vegetarian sebenarnya bukan soal mana yang lebih baik, melainkan mana yang lebih cocok untuk kondisi, nilai, dan tujuan pribadimu. Pilihlah pola makan yang mampu kamu jalani secara konsisten dan menyeluruh.
Jika kamu ingin mendalami pengetahuan soal pola makan sehat, isu lingkungan, dan kebutuhan nutrisi manusia secara akademik, kamu bisa mempertimbangkan kuliah ilmu gizi Palangkaraya di STIKes Husada Borneo. Di sini kamu akan dibekali ilmu dan keterampilan yang relevan untuk masa depan sebagai ahli gizi yang cerdas dan peduli lingkungan.
Daftarkan dirimu dengan mengakses stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi lain di bidang pendidikan dan kesehatan!
Sumber: https://repository.ub.ac.id/id/eprint/125190/2/3._BAB_1.pdf