
Apa Makanan Fermentasi Baik Bagi Pencernaan? Ini Faktanya
Makanan fermentasi semakin populer dan digemari oleh banyak orang. Namun, hanya sedikit yang benar-benar memahami alasan mengapa makanan ini begitu bermanfaat bagi kesehatan.
Sebenarnya, makanan fermentasi menyimpan banyak potensi tersembunyi, terutama untuk menjaga dan memperbaiki sistem pencernaan. Apa rahasianya?
Apa Itu Makanan Fermentasi?
Menurut Pambayun (2005), makanan fermentasi adalah makanan yang diproses melalui bantuan mikroorganisme atau komponen biologis lain seperti enzim. Proses ini menghasilkan produk yang menguntungkan dari sudut pandang kesehatan.
Fermentasi membuat makanan lebih mudah dicerna, meningkatkan nilai gizi, dan membantu pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Mikroorganisme yang terbentuk, seperti probiotik, berperan besar dalam menjaga keseimbangan flora usus.
Makanan fermentasi tidak hanya mengandung probiotik, tapi juga menghasilkan senyawa bioaktif yang bisa menekan pertumbuhan bakteri jahat. Ini menjadikan sistem pencernaan lebih tahan terhadap gangguan seperti diare, sembelit, dan sindrom iritasi usus.
Jenis-Jenis Makanan Fermentasi yang Baik untuk Usus
Ada banyak pilihan makanan fermentasi yang bisa Anda masukkan ke dalam menu harian. Berikut beberapa di antaranya:
1. Sauerkraut
Terbuat dari kol dan garam, sauerkraut melalui proses fermentasi alami. Proses ini meningkatkan jumlah bakteri baik yang membantu menyeimbangkan mikrobiota usus. Kandungan seratnya juga membantu melancarkan buang air besar.
2. Kimchi
Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang dibuat dari kubis, lobak, dan rempah. Selain probiotik, kimchi juga kaya akan vitamin A dan C. Konsumsi rutin bisa membantu mengurangi peradangan dan memperkuat sistem kekebalan.

3. Kefir
Minuman susu fermentasi ini mengandung lebih banyak strain probiotik dibanding yogurt biasa. Selain membantu mencerna laktosa, kefir juga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi gangguan pencernaan.
4. Kombucha
Teh fermentasi ini memiliki rasa asam yang khas. Kombucha mengandung probiotik dan antioksidan yang mendukung detoksifikasi alami tubuh. Minuman ini juga dipercaya membantu memperbaiki fungsi hati dan meningkatkan energi.
5. Miso
Miso berasal dari fermentasi kacang kedelai, beras, atau barley. Biasanya digunakan dalam sup khas Jepang. Selain memberi rasa umami, miso juga membantu melindungi sistem pencernaan dari bakteri patogen.
6. Tempe
Dibuat dari fermentasi kedelai utuh, tempeh mengandung protein lengkap dan serat tinggi. Tempe juga mudah dicerna, menjadikannya pilihan ideal bagi yang memiliki gangguan pencernaan ringan atau sedang dalam diet sehat.
7. Yogurt
Yogurt merupakan salah satu sumber probiotik paling umum. Pilih yogurt yang mengandung kultur hidup dan aktif. Yogurt membantu menjaga keseimbangan mikroba di usus serta mempermudah pencernaan produk susu bagi penderita intoleransi laktosa.
Makanan fermentasi seperti di atas bukan hanya lezat, tapi juga memberikan manfaat nyata untuk kesehatan jangka panjang. Mengonsumsinya secara rutin bisa menjadi langkah awal menjaga keseimbangan sistem pencernaan secara alami.
Kesehatan pencernaan sangat bergantung pada apa yang kita konsumsi setiap hari. Makanan fermentasi menawarkan manfaat nyata untuk memperkuat sistem pencernaan dan memperbaiki penyerapan nutrisi.
Jika Anda tertarik mendalami ilmu gizi dan ingin menjadi ahli gizi yang mampu memberikan kontribusi nyata di masyarakat, kuliah di STIKes Husada Borneo adalah pilihan terbaik. STIKes Husada Borneo hadir sebagai institusi pendidikan terpercaya di Kalimantan Selatan, siap membentuk generasi ahli gizi yang kompeten, profesional, dan berdedikasi tinggi.
Kunjungi stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi pendaftaran secara lengkap!
Sumber: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/article/download/2893/2395/4349