Berapa Tensi Darah Rendah dan Gejala Umum yang Terjadi?
Darah rendah sering dianggap sepele, padahal kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Tapi, sebenarnya berapa tensi darah rendah? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Berapa Tensi Darah Rendah?
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tekanan darah rendah atau hipotensi terjadi saat tekanan darah seseorang berada di bawah 90/60 mmHg. Sebagai perbandingan, tekanan darah normal biasanya berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.
Hipotensi bisa terjadi karena berbagai faktor seperti dehidrasi, kekurangan nutrisi, atau efek samping obat tertentu. Kondisi ini juga sering dialami oleh mereka yang mengalami penurunan volume darah akibat pendarahan atau penyakit kronis.
Ada juga kondisi yang disebut sebagai hipotensi ortostatik, yaitu kondisi di mana tekanan darah menurun drastis dalam tiga menit pertama setelah berpindah dari posisi terlentang ke posisi berdiri. Ini sering terjadi pada lansia karena kemampuan tubuh untuk beradaptasi menurun seiring bertambahnya usia.
Gejala Umum Darah Rendah
Hipotensi tidak selalu menunjukkan gejala, terutama pada orang yang terbiasa memiliki tensi darah rendah. Namun, saat gejala muncul, berikut beberapa keluhan yang umum dirasakan:
Pusing
Kepala terasa ringan atau berputar, terutama saat berdiri tiba-tiba. Gejala ini sering muncul saat aliran darah ke otak terganggu.
Mual dan muntah
Perut terasa tidak nyaman, dan dalam kasus tertentu, tekanan darah rendah dapat memicu muntah sebagai respons tubuh.
Lemas
Tubuh terasa tidak bertenaga meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Anda mungkin merasa seperti tidak memiliki cukup energi untuk berdiri atau berjalan.
Pandangan kabur
Sulit melihat dengan jelas, terutama setelah perubahan posisi tubuh. Ini terjadi karena otak dan mata tidak mendapatkan suplai darah yang cukup.
Linglung
Sulit berpikir jernih atau merasa bingung tanpa alasan jelas. Gejala ini biasanya muncul jika hipotensi berlangsung cukup lama.
Sulit berkonsentrasi
Fokus terasa menurun, terutama saat melakukan tugas yang membutuhkan perhatian tinggi seperti belajar atau bekerja.
Tubuh terasa tidak stabil
Kehilangan keseimbangan saat berjalan atau berdiri, yang dapat meningkatkan risiko jatuh atau cedera.
Sesak napas
Napas terasa berat, terutama setelah aktivitas ringan. Kondisi ini sering menandakan adanya masalah dalam sirkulasi darah.
Pingsan
Kehilangan kesadaran akibat aliran darah ke otak yang tidak mencukupi. Pingsan bisa menjadi tanda bahwa tekanan darah sangat rendah dan memerlukan perhatian medis segera.
Gejala-gejala ini sering kali berbeda tingkat keparahannya, tergantung pada penyebab tensi darah rendah dan kondisi kesehatan seseorang. Pada beberapa orang, gejala mungkin hanya berlangsung sesaat, sementara yang lain dapat merasakannya secara berulang.
Jika Anda sering merasakan gejala-gejala di atas, penting untuk memperhatikan pola hidup Anda. Pastikan tubuh mendapatkan asupan cairan yang cukup, menghindari perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba, dan menjaga pola makan yang seimbang.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun hipotensi sering dianggap tidak berbahaya, Anda perlu waspada jika gejala mengganggu aktivitas atau terjadi secara berulang. Segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Memahami berapa tensi darah rendah adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan. Jangan ragu untuk memeriksakan diri secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat.
Jika Anda tertarik berkarir dalam bidang pengelolaan darah di Rumah Sakit, Anda bisa memilih jurusan Bank Darah Martapura di STIKes Husada Borneo.
Melalui kurikulum yang dirancang untuk kebutuhan industri kesehatan, Anda akan dibimbing menjadi tenaga profesional yang ahli di bidang ini.
Segera daftarkan diri Anda melalui stikeshb.ac.id atau ikuti @stikeshb di Instagram untuk informasi terbaru di dunia kesehatan dan pendidikan!
Sumber:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/980/kenali-penyebab-tekanan