Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik: Apa Perbedaannya?
Hipertensi adalah salah satu penyakit paling umum yang dialami masyarakat di seluruh dunia. Pemantauan tekanan darah sistolik dan diastolik melalui pengukuran rutin sangat penting untuk mencegah dampak buruk hipertensi.
Namun, apa sebenarnya perbedaan antara kedua tekanan darah tersebut? Simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Tekanan Darah?
Tekanan darah adalah tekanan yang diukur dalam milimeter merkuri (mmHg) dalam sistem arteri utama tubuh (Walter A. Brzezinski, 1990).
Pengukuran tekanan darah dinyatakan dalam milimeter merkuri (mmHg). Misalnya, 120/80 mmHg menunjukkan bahwa tekanan sistolik adalah 120 dan tekanan diastolik adalah 80.
Apa Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik?
Tekanan darah dibagi menjadi dua jenis yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik. Keduanya memiliki fungsi dan arti yang berbeda.
Tekanan Darah Sistolik
Tekanan darah sistolik mengukur tekanan di arteri saat jantung memompa darah. Ini adalah angka pertama dalam pengukuran tekanan darah.
Tekanan darah sistolik normal pada orang dewasa adalah di bawah 120 mmHg. Jika berada di antara 120–129 mmHg, ini disebut tekanan darah tinggi (elevated). Tekanan 130–139 mmHg menunjukkan hipertensi tahap 1, dan tekanan 140 mmHg atau lebih termasuk hipertensi tahap 2.
Peningkatan tekanan sistolik sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Penyebab utamanya adalah kekakuan pembuluh darah akibat penuaan.
Tekanan Darah Diastolik
Tekanan darah diastolik, di sisi lain, mengukur tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara detak. Angka ini adalah angka kedua dalam pengukuran tekanan darah.
Tekanan darah diastolik yang normal adalah di bawah 80 mmHg. Jika diastolik berada di antara 80–89 mmHg, ini disebut hipertensi tahap 1, dan tekanan 90 mmHg atau lebih termasuk hipertensi tahap 2.
Uniknya, tekanan sistolik yang tinggi bisa saja menjadi indikator hipertensi meskipun tekanan diastolik masih dalam batas normal.
Jadi, mengetahui perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik penting untuk memahami kesehatan jantung Anda. Tekanan sistolik yang tinggi seringkali lebih berisiko dibandingkan tekanan diastolik tinggi, terutama pada orang lanjut usia.
Namun, keduanya harus dipantau untuk mencegah komplikasi seperti serangan jantung atau stroke. Umumnya, tekanan darah sistolik harus lebih dari 90 mmHg dan diastolik lebih dari 60 mmHg, meskipun rentang ini dapat bervariasi antar individu.
Jika Anda sering mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang tinggi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Gaya hidup sehat, seperti mengurangi asupan garam dan rutin berolahraga, juga dapat membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal.
Tertarik berkarir di bidang pengelolaan darah dan ingin menjadi bagian penting dalam layanan kesehatan? Kuliah Bank Darah Kalimantan Utara, STIKes Husada Borneo adalah langkah tepat untuk mewujudkannya!
Daftarkan diri Anda melalui stikeshb.ac.id dan ikuti @stikeshb di Instagram untuk update konten menarik lainnya!
Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK268/