Peran Protein Nabati dan Hewani untuk Tubuh
Protein adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung berbagai fungsi. Sumber protein dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu protein hewani dan protein nabati.
Protein hewani, seperti daging, telur, dan susu, sering dianggap lebih lengkap. Namun, protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran juga memiliki manfaat yang tak kalah penting.
Artikel ini akan mengulas perbedaan antara protein nabati dan hewani serta manfaat yang dapat diperoleh dari keduanya.
Manfaat Protein Nabati untuk Kesehatan Tubuh
Protein nabati memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan bisa menjadi pilihan nutrisi yang baik, terutama bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi protein hewani.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari protein nabati yang didukung oleh penelitian:
1. Menurunkan Tekanan Darah
Diet berbasis protein nabati yang kaya biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh terbukti dapat menurunkan tekanan darah, membantu menjaga kesehatan jantung, dan mengurangi risiko hipertensi.
2. Mendukung Pengelolaan Berat Badan
Konsumsi protein nabati cenderung mendukung pengendalian berat badan yang sehat. Diet nabati sering kali lebih rendah kalori dan lemak jenuh, yang dapat membantu menjaga berat badan ideal.
3. Menurunkan Kadar Kolesterol
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi protein nabati dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kadar kolesterol yang lebih rendah akan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
4. Mengurangi Risiko Stroke dan Penyakit Jantung
Diet kaya protein nabati dikaitkan dengan risiko stroke dan penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan diet tinggi protein hewani. Ini karena makanan nabati umumnya kaya serat dan rendah lemak jenuh.
5. Mendukung Kesehatan Gula Darah
Mengonsumsi makanan tinggi serat dari sumber nabati, seperti sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan, dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil. Diet nabati telah terbukti membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.
6. Perlindungan dari Penyakit Kronis
Pola makan yang didominasi protein nabati dapat memberikan perlindungan ekstra dari penyakit kronis lainnya, seperti kanker dan penyakit kardiovaskular, karena kaya akan antioksidan dan nutrisi penting.
Perlu diingat bahwa manfaat protein nabati ini sering kali berasal dari kualitas nutrisi pada makanan nabati itu sendiri, bukan hanya karena pengurangan protein hewani.
Manfaat Protein Hewani
Protein hewani memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Selain menjadi sumber protein yang lengkap, protein hewani juga menyediakan nutrisi lain yang mendukung berbagai fungsi tubuh.
Berikut beberapa manfaat protein hewani yang perlu diketahui, beserta risiko yang mungkin muncul dari beberapa sumber protein hewani tertentu:
1. Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Fungsi Kognitif
Mengonsumsi ikan secara rutin telah terbukti menurunkan risiko penurunan fungsi kognitif serta penyakit jantung. Ikan mengandung asam lemak omega-3, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan otak dan jantung.
2. Membantu Mempertahankan Massa Otot
Protein hewani, seperti yang ditemukan pada ayam, ikan, dan kalkun, dikenal efektif dalam membantu mempertahankan dan meningkatkan massa otot. Ini penting, terutama untuk mengurangi penurunan massa otot yang sering terjadi seiring bertambahnya usia.
3. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Kandungan protein tinggi dalam protein hewani dapat membantu menjaga metabolisme tubuh tetap optimal, yang berperan penting dalam mendukung berbagai fungsi tubuh, termasuk pembakaran energi dan pemeliharaan berat badan ideal.
4. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Konsumsi protein hewani dari sumber sehat seperti ikan dan daging tanpa lemak juga dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol baik (HDL) serta pengurangan risiko penyakit jantung.
Risiko dari Protein Hewani Tertentu
Mengonsumsi daging merah, terutama dalam jumlah besar, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, risiko ini lebih sering ditemukan pada konsumsi daging merah olahan dibandingkan daging merah segar.
Para ahli merekomendasikan untuk memilih protein hewani dari sumber yang lebih sehat, seperti ikan dan unggas, serta membatasi asupan daging merah. Mengonsumsi ikan atau daging tanpa lemak dalam jumlah seimbang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit.
Perhatikan Kandungan Asam Amino
Protein terdiri dari rantai asam amino, yang berperan sebagai “bahan baku” untuk berbagai proses dalsm tubuh. Tubuh manusia memerlukan sekitar 20 jenis asam amino untuk berbagai fungsi.
Dari jumlah ini, sembilan asam amino dianggap esensial karena tidak bisa diproduksi tubuh sendiri dan harus didapatkan dari makanan.
Protein hewani umumnya dikenal sebagai “protein lengkap” karena mengandung semua asam amino esensial. Daging, susu, dan telur adalah contoh sumber protein hewani yang lengkap.
Di sisi lain, sebagian besar protein nabati, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, tergolong “tidak lengkap” karena kurang satu atau lebih asam amino esensial. Meski begitu, dengan mengombinasikan beberapa sumber protein nabati, seseorang dapat memenuhi kebutuhan asam amino tubuh.
Misalnya, kombinasi roti gandum dan selai kacang akan menghasilkan protein lengkap karena gandum rendah lisin, tetapi kaya akan asam amino lain yang dilengkapi oleh lisin dari kacang.
Bagi orang yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan, penting untuk mengonsumsi berbagai sumber protein nabati agar tubuh mendapatkan semua asam amino esensial yang dibutuhkan.
Baik protein nabati maupun hewani memiliki keunggulan masing-masing dalam mendukung kesehatan tubuh. Konsumsi kedua jenis protein secara seimbang, tubuh dapat memperoleh manfaat optimal untuk kesehatan jangka panjang.
Bagi Anda yang ingin berkuliah di bidang gizi dan mencari kampus juran Gizi Martapura, STIKes Husada Borneo yang terakreditasi menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangkan diri Anda.
Kunjungi stikeshb.ac.id untuk informasi pendaftaran atau follow @stikeshb di Instagram untuk konten menarik lain dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Sumber: