Penggunaan Kode ICD dalam Pengelolaan Dokumen Kesehatan
Dalam dunia kesehatan, pencatatan data medis yang akurat dan terstruktur sangat penting. Kehadiran kode ICD memudahkan tenaga medis dan lembaga kesehatan dalam mengelola data, melakukan penelitian, dan merencanakan strategi penanganan kesehatan.
Artikel ini akan membahas tentang kode ICD, manfaatnya dalam pengelolaan dokumen kesehatan, serta bagaimana penerapannya di Indonesia. Dengan pemahaman yang baik tentang kode ICD, diharapkan dapat mendukung pengelolaan kesehatan yang lebih baik dan efektif.
Apa Itu Kode ICD?
Kode ICD adalah singkatan dari International Classification of Diseases, yang merupakan sistem klasifikasi penyakit, cedera, dan penyebab kematian. Sistem ini memungkinkan penyusunan data kesehatan yang terstruktur sehingga dapat digunakan untuk keperluan pelaporan statistik, riset kesehatan, dan pelacakan perkembangan penyakit.
WHO pertama kali mengembangkan kode ICD untuk mempermudah pelacakan berbagai penyakit serta metode perawatan di berbagai negara. Di Indonesia, kode ICD-10, yang merupakan revisi kesepuluh dari kode ICD, telah diadopsi secara resmi oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 1996.
Penerapan kode ini membantu memastikan bahwa diagnosis dan data kesehatan di Indonesia sesuai dengan standar internasional, mempermudah pertukaran informasi, serta mendukung pembuatan kebijakan kesehatan yang berbasis data.
Manfaat Kode ICD dalam Pengelolaan Dokumen Kesehatan
Penggunaan kode ICD dalam pengelolaan dokumen kesehatan memiliki sejumlah manfaat penting, antara lain:
- Kode ICD memungkinkan tenaga medis untuk mencatat diagnosis penyakit secara standar, sehingga mempermudah pertukaran informasi dan pengelolaan data kesehatan secara nasional maupun internasional.
- Dengan adanya sistem klasifikasi ini, lembaga kesehatan dapat melacak tren penyakit, penyebaran wabah, serta efektivitas metode pengobatan yang diterapkan.
- Data yang dihasilkan dari penggunaan kode ICD memberikan dasar bagi pemerintah dan lembaga kesehatan dalam merencanakan dan mengevaluasi kebijakan kesehatan, serta mengalokasikan sumber daya secara tepat.
- Kode ICD sering digunakan untuk mengidentifikasi layanan kesehatan yang telah diberikan dan mempermudah proses klaim asuransi kesehatan.
Bagaimana Cara Menggunakan Kode ICD?
Proses penggunaan kode ICD, khususnya ICD-10, melibatkan beberapa langkah utama. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengaplikasikan kode ICD-10:
Cari Diagnosis di Indeks Alfabet
Cari istilah diagnosis yang sesuai di indeks alfabet untuk menemukan kode awal.
Cek Daftar Tabular
Setelah mendapatkan kode awal, periksa kode tersebut di daftar tabular untuk memastikan bahwa kode yang dipilih benar-benar sesuai dengan diagnosis.
Ikuti Instruksi Kode
Beberapa kode memiliki instruksi tambahan yang harus diperhatikan, seperti penggunaan digit ketujuh pada kasus trauma atau cedera.
Tambahkan Karakter Ketujuh Jika Diperlukan
Pada beberapa kondisi tertentu, seperti cedera atau trauma, karakter ketujuh diperlukan untuk mengidentifikasi tingkat keparahan atau tahapan penyakit.
Penggunaan Database Pencarian
Untuk memudahkan, beberapa lembaga kesehatan menyediakan akses ke database pencarian ICD-10 yang dapat digunakan untuk mencari kode secara lebih praktis.
Seperti telah disebutkan, Indonesia telah mengadopsi ICD-10 sejak 1996 sebagai standar dalam pencatatan dan pengelolaan dokumen kesehatan. Kementerian Kesehatan Indonesia secara aktif mengawasi dan memastikan bahwa tenaga kesehatan memahami cara menggunakan kode ICD dengan benar.
Program Studi D4 Rekam Medis Kalimantan Selatan, STIKes Husada Borneo siap mencetak lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan industri kesehatan.
Melalui kurikulum yang terstruktur dan pengajaran berbasis teknologi terkini, STIKes Husada Borneo berkomitmen untuk menghasilkan tenaga ahli yang mampu mengelola data kesehatan secara akurat dan efisien, serta mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Dapatkan informasi lebih lengkap mengenai program studi Rekam Medis beserta persyaratan pendaftaran melalui stikeshb.ac.id atau ikuti @stikeshb di Instagram.
Sumber:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/147/manfaat-coding-dalam-pendataan-pasien