Faktor Skirining Gizi Lansia dan Tujuannya
Malnutrisi atau gizi buruk sering terjadi pada lansia yang mengalami masalah kognitif dan penurunan daya ingat. Lansia yang mengalami malnutrisi memiliki risiko lebih besar terhadap penyakit dan kematian dibandingkan dengan mereka yang keadaan nutrisinya normal. Melalui skrining gizi lansia kita bisa melakukan intervensi lebih awal dalam menyediakan dukungan nutrisi yang memadai.
Apa Itu Skrining Gizi?
Skrining gizi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi orang-orang yang mungkin berisiko mengalami malnutrisi secara cepat. Proses ini dilakukan agar tenaga medis dapat melakukan penilaian gizi lengkap dan intervensi gizi yang tepat.
Apa Tujuan Skrining Gizi Lansia?
Skrining gizi lansia bertujuan untuk mengidentifikasi lansia yang berisiko mengalami masalah gizi. Melalui skrining, para tenaga medis dapat menemukan masalah gizi yang mungkin terjadi pada lansia lebih awal, sehingga bisa mencegahnya secara tepat waktu.
Jika risiko masalah gizi teridentifikasi, langkah-langkah yang sesuai dapat diambil untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Setelah masalah gizi terkonfirmasi, intervensi bisa diberikan lebih awal untuk menanganinya secara lebih efektif. Pendekatan yang proaktif memastikan bahwa lansia mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan gizi dan kesejahteraan secara keseluruhan.
MNA adalah instrumen skrining gizi yang telah terbukti digunakan secara luas dan bermanfaat dalam menilai status gizi seseorang, khususnya pada populasi lanjut usia. Alat ini dirancang untuk mendeteksi risiko malnutrisi atau kekurangan gizi pada individu yang lebih tua, karena orang lanjut usia sering menghadapi tantangan kesehatan yang berbeda yang dapat mempengaruhi status gizi mereka.
Identifikasi Faktor Skirining Gizi Lansia Melalui MNA
MNA adalah instrumen skrining gizi yang telah terbukti digunakan secara luas dan bermanfaat dalam menilai status gizi seseorang, khususnya pada populasi lanjut usia. Metode ini dirancang untuk mendeteksi risiko malnutrisi atau kekurangan gizi pada individu yang lebih tua.
MNA terdiri dari serangkaian pertanyaan yang mencakup beberapa aspek seperti pola makan, penurunan berat badan, mobilitas, dan indeks massa tubuh (BMI). Hasil dari skrining ini dapat memberikan petunjuk awal mengenai status gizi lansia dan membantu profesional kesehatan dalam mengidentifikasi kemungkinan masalah gizi yang mungkin dihadapi.
Melalui skrining gizi lansia yang tepat, diharapkan kualitas hidup lansia dapat ditingkatkan dan potensi masalah kesehatan yang lebih serius dapat dicegah. Anda juga bisa menjadi ahli gizi dan ambil bagian dalam peningkatan gizi lansia dengan berkuliah di S1 Ilmu Gizi Banjarmasin, STIKes Husada Borneo.
Temukan informasi lengkap tentang jurusan S1 Ilmu Gizi STIKes Husada Borneo dengan mengakses stikeshb.ac.id atau temukan @stikeshb di Instagram untuk informasi terupdate seputar dunia kesehatan.