Gejala Keracunan Makanan yang Harus Diwaspadai
Keracunan makanan adalah kondisi yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Penyebab kontaminasinya pun beragam, bisa karena bakteri, virus, parasit, atau zat beracun lainnya. Gejala keracunan makanan dapat bervariasi tergantung pada jenis patogen yang menyebabkannya. Namun, ada beberapa gejala umum yang harus diwaspadai. Dalam artikel ini, akan dibahas, seperti apa saja gejala keracunan makanan yang perlu diwaspadai.
Mual dan Muntah
Salah satu gejala paling umum dari keracunan makanan adalah mual dan muntah. Ini bisa terjadi dalam waktu singkat setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Mual dan muntah adalah respons tubuh untuk mengeluarkan zat berbahaya dari sistem pencernaan.
Diare
Diare adalah gejala lain yang sering terjadi pada keracunan makanan. Tinja yang encer, sering, dan berair adalah tanda bahwa sistem pencernaan terganggu. Yang mana mereka sedang berjuang melawan infeksi atau zat beracun dalam makanan.
Kram Perut
Kram perut merupakan gejala yang umum terjadi bersama dengan mual dan diare. Rasa tidak nyaman dan kontraksi otot yang tidak normal, dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit atau kram pada perut.
Demam
Beberapa jenis infeksi yang menyebabkan keracunan makanan dapat memicu demam. Demam sendiri adalah respon alami tubuh untuk melawan infeksi. Hal ini juga menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha melawan patogen yang masuk.
Lemas dan Kelelahan
Keracunan makanan dapat menyebabkan rasa lemas dan kelelahan yang berkepanjangan. Infeksi dalam tubuh dapat mengganggu sistem imun dan menyebabkan penurunan energi.
Sakit Kepala
Beberapa orang yang mengalami keracunan makanan juga mengalami sakit kepala yang intens. Mulai dari pusing ringan, sampai migrain. Ini bisa menjadi efek langsung dari zat beracun dalam makanan atau dapat terkait dengan dehidrasi akibat diare dan muntah yang berkepanjangan.
Gangguan Pada Sistem Saraf
Beberapa jenis keracunan makanan juga dapat mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan gejala gangguan saraf. Seperti kejang, kesemutan, kehilangan keseimbangan, atau perubahan perilaku. Ini dapat terjadi pada keracunan makanan yang disebabkan oleh racun tertentu, seperti racun botulinum.
Sakit Perut dan Kembung
Beberapa orang yang mengalami keracunan makanan juga mengalami sakit perut dan kembung. Hal ini terjadi karena peradangan atau iritasi pada saluran pencernaan akibat paparan patogen atau zat beracun.
Jika mengalami gejala-gejala di atas setelah mengonsumsi makanan yang diduga terkontaminasi, segeralah mencari pertolongan medis. Penting untuk mengidentifikasi penyebab keracunan makanan dan menerima perawatan yang sesuai. Hal ini dilakukan, guna mencegah komplikasi lebih lanjut. Selain itu, penting juga untuk menghindari dehidrasi dengan minum cukup cairan dan menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala.
Pencegahan adalah langkah terbaik dalam menghindari keracunan makanan. Membekali diri dengan pengetahuan gizi, tentu menjadi solusi yang bisa diterapkan. Maka dari itu, jika Anda tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Kuliah Bank Darah Kalimantan Timur dapat menjadi salah satu sarana penyedia layanan pendidikan, yang telah terakreditasi. Dapatkan informasi pendaftaran secara lengkap di stikeshb.ac.id atau follow Instagram @stikeshb untuk konten menarik lainnya