7 Penyakit Kurang Gizi yang harus Diwaspadai
Kurang gizi atau undernutrition adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal. Kekurangan nutrisi atau malnutrisi merupakan kondisi yang tidak boleh disepelekan. Pasalnya, jika didiamkan berlarut-larut, malnutrisi bisa menimbulkan berbagai komplikasi atau penyakit yang berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa Penyakit Kurang Gizi
Sebagian besar penyebab malnutrisi di beberapa negara adalah ketiadaan asupan pangan yang memadai, misalnya karena bencana alam, konflik atau peperangan, kemiskinan, hingga krisis sosial dan ekonomi. Berikut adalah tujuh penyakit yang terkait dengan kurang gizi yang perlu diwaspadai
1. Kekurangan Zat Gizi Mikro (Mikronutrien)
Kekurangan vitamin dan mineral, seperti kurangnya vitamin A, vitamin D, vitamin B12, zat besi, atau yodium, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelemahan sistem kekebalan tubuh, gangguan penglihatan, anemia, dan gangguan tiroid.
2. Stunting
Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan fisik anak terhambat, yang sering kali disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang mencukupi selama periode pertumbuhan awal, terutama selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan. Stunting dapat berdampak pada perkembangan kognitif, fisik, dan ekonomi yang buruk.
3. Kurang Berat Badan (Underweight)
Kurang berat badan terjadi ketika berat badan seseorang lebih rendah dari yang seharusnya untuk tinggi badan dan usianya. Ini dapat menjadi tanda bahwa seseorang tidak mendapatkan cukup kalori atau nutrisi yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan yang optimal.
4. Kurangnya Energi Kronis (KEK)
KEK adalah kondisi di mana seseorang tidak mendapatkan cukup energi dari makanan yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan fisik, gangguan pertumbuhan, dan menurunkan imunitas, meningkatkan risiko infeksi.
5. Anemia Gizi Defisiensi Besi
Kurangnya asupan zat besi dalam makanan dapat menyebabkan anemia, yaitu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah menjadi rendah. Anemia gizi defisiensi besi dapat menyebabkan kelelahan, pusing, kelemahan, dan masalah kesehatan lainnya.
6. Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
Kurangnya asupan nutrisi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti bayi lahir prematur, bayi dengan berat badan rendah, dan kelahiran cacat. Ini juga dapat memengaruhi kesehatan ibu setelah melahirkan.
7. Penurunan Fungsi Kognitif
Kekurangan gizi, terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan, dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif dan perkembangan otak. Ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar, gangguan memori, dan penurunan kemampuan kognitif secara keseluruhan.
Pencegahan dan penanganan kurang gizi sangat penting untuk menjaga kesehatan yang optimal. Ini melibatkan konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, serta akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai, terutama selama masa kritis seperti kehamilan dan masa pertumbuhan anak-anak.
Kuliah gizi Kalimantan sangat penting dalam mencetak mahasiswa yang paham akan gizi. Serta berbagai upaya untuk menjaga kesehatan dengan memperhatikan asupan gizi yang cukup. STIKES Husada Borneo telah banyak mencetak para alumnus dengan keterampilan kewirausahaan di bidang perekam dan informasi kesehatan. Untuk informasi lengkap mengenai STIKES Husada Borneo, Anda dapat mengunjungi laman website STIKES Husada Borneo disini atau Instagram STIKES Husada Borneo.
Sumber:
https://www.parashospitals.com/blogs/what-are-the-diseases-caused-by-malnutrition. 2024.
https://www.who.int/health-topics/malnutrition#tab=tab_1. 2024.