5 Penyakit yang Bisa Terdeteksi Melalui Tes Darah
Darah merupakan cairan penting dalam tubuh manusia yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen, nutrisi, dan zat-zat lainnya ke seluruh bagian tubuh serta mengangkut limbah metabolisme kembali ke organ pengeluaran. Tes darah menjadi alat diagnostik yang dapat memberikan informasi tentang kondisi kesehatan seseorang.
Lalu, apa saja penyakit yang bisa dideteksi melalui tes darah? Simak penjelasannya dalam artikel ini!
Hasil Tes Darah Bisa Mendeteksi Penyakit Apa Saja?
Berikut beberapa jenis penyakit yang dapat terdeteksi melalui pemeriksaan darah:
Penyakit Kardiovaskular
Kadar kolesterol yang tinggi seringkali menjadi pemicu utama penyakit kardiovaskular. Nah, pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh. Jika hasil tes menunjukkan kadar kolesterol tinggi dalam darah, itu merupakan tanda bahwa seseorang berisiko tinggi untuk mengembangkan penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke.
Diabetes
Pemeriksaan darah juga dapat dilakukan untuk menilai kadar glukosa darah. Seperti tes kolesterol, tes glukosa dapat dilakukan di fasilitas kesehatan atau di rumah dengan peralatan khusus. Jika hasil tes darah menunjukkan kadar glukosa tinggi, itu berarti seseorang berisiko mengembangkan diabetes.
Penyakit Autoimun
Tes protein C-reaktif (CRP) adalah jenis tes darah yang sering dilakukan untuk mendeteksi keberadaan penyakit autoimun. Protein C-reaktif adalah zat yang dihasilkan oleh hati. Tes protein ini dilakukan untuk menentukan keberadaan peradangan seperti lupus dan rematoid artritis.
Peradangan Tubuh
Tes laju endap darah atau juga dikenal sebagai laju endap darah eritrosit adalah tes darah untuk menentukan tingkat keparahan peradangan dalam tubuh. Peradangan ini dapat disebabkan oleh infeksi, tumor, atau penyakit autoimun.
Semakin cepat sel darah mengendap, semakin tinggi tingkat peradangan yang terjadi. Melalui tes ini, dokter dapat mendiagnosis penyakit, seperti arthritis, polimialgia rheumatika, peradangan pembuluh darah (vasculitis), dan penyakit Crohn.
Penyakit Pembekuan Darah
Tes pembekuan darah adalah jenis tes darah untuk mendeteksi penyakit pembekuan darah, seperti von Willebrand dan hemofilia. Tes ini dilakukan untuk mengukur kecepatan pembekuan darah.
Penyakit Paru-paru
Analisis gas darah sering dilakukan untuk mendeteksi gangguan dalam keseimbangan asam-basa tubuh, fungsi paru-paru, dan respons terhadap terapi oksigen di paru-paru. Melalui analisis gas darah, dokter dapat mengevaluasi keasaman (pH) darah dan kadar gas dalam darah (seperti oksigen dan karbon dioksida).
Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, tes darah juga dapat mendeteksi kondisi seperti kekurangan elektrolit, infeksi, anemia, dan kondisi-kondisi lainnya. Apabila Anda ingin memperdalam pengetahuan dalam bidang pengelolaan darah, Anda bisa melanjutkan pendidikan di jurusan Bank Darah.
Jika Anda berada di Kalimantan dan sedang mencari kampus dengan jurusan D3 Bank Darah Kalimantan, STIKes Husada Borneo adalah opsi berkualitas yang harus Anda pertimbangkan. Informasi tentang perkuliahan dan pendaftaran bisa Anda dapatkan dengan mengakses stikeshb.ac.id atau kunjungi Instragram @stikeshb.
Sumber: https://www.nhlbi.nih.gov/health/blood-tests