5 Komponen Darah Yang Dapat Ditransfusikan
Dalam dunia medis modern, transfusi darah merupakan salah satu prosedur penting yang sering dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien dalam kondisi tertentu. Transfusi tidak hanya terbatas pada pemberian darah utuh, tetapi juga bisa dilakukan dengan memberikan komponen darah spesifik yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pendekatan ini dikenal dengan terapi komponen darah, yang memungkinkan satu kantong darah yang didonorkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pasien sekaligus. Lalu, apa saja komponen darah yang dapat ditransfusikan?
Berikut adalah lima komponen utama darah yang dapat ditransfusikan dan manfaatnya dalam pengobatan:
1. Sel Darah Merah (Red Blood Cells)
Sel darah merah merupakan komponen utama dalam darah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, serta membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.
Transfusi sel darah merah biasanya diberikan kepada pasien yang mengalami anemia berat, kehilangan darah akibat trauma atau operasi besar, atau kondisi lain yang menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah.
Sel darah merah ini disimpan dalam lemari pendingin dan dapat bertahan hingga 42 hari sebelum harus digunakan. Terapi ini sangat efektif dalam memperbaiki kondisi pasien yang kekurangan oksigen akibat rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.
2. Platelet (Trombosit)
Platelet atau trombosit adalah komponen darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Ketika terjadi luka, trombosit bekerja dengan cepat untuk membentuk gumpalan yang menghentikan pendarahan.
Oleh karena itu, transfusi trombosit biasanya diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan pembekuan darah, seperti pada kasus leukemia, kanker, atau pasien yang sedang menjalani kemoterapi.
Platelet memiliki masa simpan yang lebih pendek dibandingkan sel darah merah, hanya sekitar lima hari pada suhu kamar. Meskipun demikian, trombosit sangat penting bagi pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami pendarahan.
3. Plasma
Plasma adalah cairan kekuningan yang menjadi media pengangkut bagi sel-sel darah, hormon, nutrisi, dan produk sisa metabolisme di dalam tubuh. Komponen darah ini mengandung banyak protein penting seperti albumin, globulin, dan fibrinogen yang dibutuhkan untuk proses pembekuan darah dan menjaga tekanan darah.
Plasma sering digunakan dalam kasus trauma berat, luka bakar, atau pasien dengan gangguan hati yang mengalami kekurangan faktor pembekuan darah. Plasma dapat disimpan dalam bentuk beku hingga satu tahun dan siap digunakan saat dibutuhkan.
4. Kriopresipitat (Cryoprecipitated Antihemophilic Factor / Cryo)
Kriopresipitat adalah komponen darah yang diperoleh dari plasma beku segar. Komponen ini kaya akan faktor pembekuan, termasuk fibrinogen, faktor VIII, faktor XIII, dan von Willebrand factor, yang semuanya penting dalam proses pembekuan darah.
Transfusi kriopresipitat diberikan kepada pasien dengan kondisi hemofilia, defisiensi fibrinogen, atau pada kasus pendarahan masif yang membutuhkan tambahan faktor pembekuan. Kriopresipitat umumnya digunakan untuk mengatasi perdarahan hebat yang sulit diatasi dengan transfusi trombosit atau plasma saja. Karena konsentrat faktor pembekuannya tinggi, kriopresipitat menjadi pilihan yang efisien dalam kondisi darurat.
5. Granulosit
Granulosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang memiliki peran penting dalam melawan infeksi. Transfusi granulosit jarang dilakukan karena keterbatasan jumlah yang bisa diekstraksi dari darah donor, serta masa simpannya yang sangat singkat.
Namun, transfusi ini dapat bermanfaat bagi pasien dengan kondisi yang sangat lemah sistem kekebalan tubuhnya, seperti pasien leukemia akut atau pasien dengan infeksi bakteri berat yang tidak merespon terapi antibiotik.
Granulosit hanya bisa disimpan selama 24 jam dan biasanya digunakan dalam situasi darurat di mana pasien mengalami infeksi yang mengancam jiwa dan membutuhkan bantuan segera dari sistem imun.
Terapi komponen darah adalah salah satu pencapaian penting dalam dunia medis modern yang memungkinkan penggunaan darah yang lebih efektif dan efisien. Pemisahan darah menjadi berbagai komponen menjadikan satu kantong darah dapat memberikan manfaat bagi beberapa pasien dengan kebutuhan medis yang berbeda.
Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang darah dan pengelolaannya, Anda bisa berkuliah di jurusan Teknologi Bank Darah. Salah satu kampus terbaik dengan jurusan teknologi bank darah Kaltim adalah STIKes Husada Borneo.
Informasi lengkap tentang jurusan Teknologi Bank Darah STIKes Husada Borneo bisa Anda akses melalui stikeshb.ac.id atau follow @stikeshb di Instagram untuk melihat kegiatan mahasiswa secara lebih dekat!